Skakmat ini adalah judul film, bukan tentang pertandingan atau film yang membahas full soal permainan catur. Film Skakmat yang bergenre Action-Comedy ini merupakan produksi dari MNC Picture dan disutradai oleh Ody C. Harahap. Memiliki latar belakang kehidupan kota Jakarta di daerah Tanjung Priok, film Skakmat ini bercerita tentang kehidupan Jamal, seorang tukang ojek (diperankan Tanta Ginting) yang memiliki impian punya usaha cuci motor untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya dan bisa diterima oleh Keluarganya Mirna, pacarnya Jamal.
Petualangan Jamal dimulai ketika dia ditawari pekerjaan sebagai kurir oleh Ivan dan dijanjikan akan dibayar 100 juta. Jamal bukan bertugas untuk mengantarkan barang tetapi mengantarkan orang yaitu Ditto (diperankan oleh Donny Alamsyah) ke Bos Tanah Tinggi (diperankan oleh Cecep Arif Rahman). Ditto adalah seorang kurir narkoba yang ingin bertobat kemudian memutuskan untuk tidak mengantarkan barang haram (narkoba) ke tangan Bos Tanah Tinggi lagi. Ditto ingin bertaubat karena ingat akan anaknya yang sudah sekolah, yang mungkin saja bisa jadi korban dari Narkoba. Ditto saat itu juga tengah di cari-cari Mami Tuti (diperankan oleh Hana Al Rasyid) karena Mami Tuti dendam akan adiknya yang meninggal karena Ditto. Proses pengantaran Ditto tidak semudah yang dibayangkan oleh Jamal. Baru beberapa saat menerima tawaran dari Ivan tidak lama kemudian mereka sudah dikejar-kejar oleh anak buah Mami Tuti.
Dan sejak itu saya tidak pernah diberikan kesempatan untuk bernapas. Lelah nya Ditto juga jadi lelah ku
#tsaah. Bayangkan saja kejar-kejaran di jalanan ibu kota, adegan action di metromini, masuk ke perkampung, membuat saya pun merasa seperti ikutan lari dan melakukan adegan action itu. Rasa deg-degan supaya Ditto jangan sampai ketangkap dan juga rasa takjub...ya...takjub karena beberapa adegan itu dilakukan oleh perempuan, anak buah Mami Tuti adalah sebagian perempuan. Pemain perempuan di film ini benar-benar melakukan adegan action itu. Dipukul, ditendang, jatuh dari ketinggian, berlari dengan menggunakan sepatu
high heels, belum lagi jika harus beradu dengan benda keras selama syuting berlangsung. Menurut saya itu yang nama
Girl Power. Apalagi persiapan syuting untuk mempelajari gerakan-gerakan action itu pun hanya 2 bulan.
Balik lagi ke cerita film Skakmat, walaupun situasi sudah sangat tidak aman, Jamal tetap bersikuat membantu Ditto karena dia mau bertobat dan itu karena anaknya. Ternyata uang bukan segalanya bagi Jamal, dia tetap mengutamakan berbuat baik bagi orang lain. Dibalik ketakutannya dia percaya seorang yang tidak berarti apa-apa (ibarat pion dalam permainan catur) juga bisa menjadi sesuatu dan memenang dalam pertandingan dan Skakmat.
Saya pikir tadinya film ini hanya film action biasa, murni film action. Ternyata....jreng...jreng film ini sukses bikin saya ketawa gak pake maksa. Logat betawinya Jamal bikin saya bangga jadi orang betawi hehehe. Disela-sela adegan action disisipkan juga celoteh-celoteh Jamal yang penuh dengan kepolosan yang membuat kita tertawa atau beberapa adegan yang tidak disangka dan bikin jadi lucu. Jadi Skakmat tidak murni film action loh.
Ditutup dengan adegan di pelabuhan dimana Ditto, Bos Tanah Tinggi dan Mami Tuti harus berduel sungguh suatu tantangan luar biasa bagi para pemain. Ruang mesin yang masih berbau oli membuat lokasi tersebut pengap. Antusiasme pemain dalam memainkan adegan tersebut juga sempat membuat Ditto (Donny Alamsyah) cedera, oh iya ada luka Ditto dibagian hidung juga itu luka sungguhan loh.
 |
| Para Pemain, Sutradara & Produser Yang Terlibat Dalam Produksi Film Skakmat |
Penasaran dengan keseluruhan cerita Skakmat.....? Hari ini, 26 November 2015, film Skakmat akan ditayangan di seluruh bioskop di Indonesia. Perlu diperhatikan bahwa film ini diperuntukkan untuk usia 17 tahun keatas. Jadi sebaiknya jangan membawa anak-anak untuk menyaksikan film ini. Jadikanlah menonton film ini sebagai waktu untuk meluangkan waktu bagi diri sendiri (bahasa kerennya
"Me Time").
Selamat menonton Skakmat ya....bukan film tentang catur ^_^.
