Cerita Yang Tertunda: Malang Trip II (part 1)

Akhir September 2014 yang lalu, iya benar cerita kali ini akan mengulas tentang kejadian hampir 2 bulan yang lalu. Tidak ada kata terlambat untuk menyampaikan berita baik kan?. Acara yang dinanti oleh keluarga besar mertua saya akhirnya dilaksanakan. Pernikahannya Iko (anak no 4 dari mertua saya) akhirnya resmi meminang si gadis Malang (Yosi). Dengan membawa rombongan kurang lebih 30 orang perjalanan ke Malang dibagi menjadi 2 sesi melalui 2 macam transportasi; pesawat dan kereta. Tentu saja saya memilih menggunakan pesawat dengan pertimbangan tidak punya jatah cuti yang banya, waktu itu ketika saya masih menjadi karyawan di perusahaan e-commerce itu, dan ternyata pada saat hari H sudah berbeda cerita. Nantilah ya saya cerita soal ini di postingan yang berbeda. 

Keluarga besar yang sudah lebih dulu tiba di Malang sudah mendapatkan fasilitas penginapan yang tidak jauh dari tempat acara resepsi dilangsungkan. Sementara rombongan saya dan keluarga (Saya, Naeema, Mami, Ade Ipar saya (Ita) dan anaknya (Tsasbita) dan Keluarga Om Heru (4 orang) yang menggunakan pesawat, alhamdulillah sudah di bookingkan 2 kamar untuk kami di Lovender Guesthouse, gratis 1 malam dari Om Heru. Kebetulan MY, yang sudah 1 minggu tugas di KL, langsung meluncur ke Malang keesokan paginya, dan sampai di tempat acara tepat waktu. Saya suka dengan interior di Lovender Guesthouse, walaupun ukuran kamarnya kecil sekali, benar-benar minimalis. Tapi Naeema happy, karena didepannya ada kolam renang kecil. 

Alhamdulillah prosesi akad nikah berjalan lancar. Karena acara akad tidak langsung resepsi, jadi keberadaan kami di Malang pun menjadi cukup lama. Plus Minus sih, plus nya bisa sambil liburan, minus nya pengeluaran menjadi lebih banyak. Tapi kalau yang namanya liburan dan bersama keluarga maka abaikan soal boros. Mencari uang buat siapa lagi kalau bukan untuk mereka.

Saya & Adik-Adik setelah acara Akad Selesai.
Barakallah Rezko & Yossi

Setelah acara selesai kami pun kembali ke penginapan. Sesampainya di hotel MY langsung tidur, lelah dan kurang tidur akibat penerbangan yang delay malam itu. Sementara itu Naeema pun memanfaatkan waktunya dengan berenang bersama Tsabita. Dan sore nya karena waktunya tidak mencukupi untuk singgah ke Jatim Park, maka kami memilih lokasi rekreasi yang gratisan. Tujuan kami adalah ke Masjid Tuban yang ada didaerah Tiren. Masjid yang konon katanya adalah masjid yang dibangun oleh Jin dalam satu malam. Hhmm....ada-ada saja cerita yang digunakan untuk menaikkan popularitas yah. 

Menurut saya justru kesan masjid atau tempat ibadahnya tidak terlalu terlihat sekali disana. Sebenarnya adalah pesantren yang terdiri dari 9 lantai dimana setiap lantainya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Disini aura mistis itu sungguh kerasa. Kesan angker mungkin disebabkan karena daerah yang cukup lembab, pencahayaan yang kurang terang dan ada beberapa hal yang seharusnya tidak begitu, sulit saya mengungkapkannya. tapi secara interior, saya suka dengan detil cat dan pemilihan warnanya. Cerah dan cukup inspiratif sebenarnya. Eh iya jadi lebih mirip vihara di Grand Palace, Bangkok sana deh.

warna halaman ini yang paling saya suka
Warna nya bagus kan? Dan kalau mau belanja cinderamata disini pun murah loh, seperti bros-bros kecil atau perhiasaan perak. Saya sih tidak naik sampai dengan atas sekali, cukup sampai lantai 8 saja. Tidak banyak yang bisa dilihat karena memang tempat ini masih dalam tahap pembangunan. Cuma ide arsitekturnya memang patut diacungi jempol. Mau mampir....siapkan google map anda ya ^_^.