Postingan kali ini adalah
lanjutan dari kunjungan kami ke Dokter Gigi pada hari Sabtu lalu. Setelah
sebelumnya saya ceritakan bagaimana respon Naeema setelah konsultasi ke Drg,
kini giliran cerita Anda dan sakit gigi nya. Apakah lebih baik atau tidak ada
perubahan? Ini dia ceritanya.
Saya daftarkan Anda di Dokter
Gigi perempuan dengan pertimbangan saat itu jam prakteknya tidak terlalu sore,
supaya sakit gigi nya bias cepat tertangani. Kalau sudah begini pasti deh semua
bilang lebih baik sakit hati kan daripada sakit gigi. Antrian sudah dapat nomor
besar dan benar saja ngaret tidak terhindarkan. Kondisi Anda saat konsul dalam
kondisi menahan sakit yang sudah menyerang sampai ke kepala. Alhamdulillah…kami
dipanggil masuk. Dan apa yang kami dapat….?
Tidak ada kontak mata antara
dokter dan pasien (Anda). Begitu masuk Anda langsung diminta ke kursi periksa
dan kemudian dimulai untuk dibersihkan. Intonasi suara Dokter tersebut juga
terkesan melayani dalam keadaan terburu-buru. Pemeriksaan selesai, begitu
diajak bicara dan ditanya-tanya responnya kurang bersahabat dan sungguh membuat
saya yang ada disitu ikut kesal. Bagaimana bisa menjawab pertanyaan pasien
tanpa melihat matanya bahkan menjawab dengan intonasi yang juteknya luar biasa.
No Empathy At All…..Kalau habis itu sembuh atau paling tidak membantu
mengurangi sakitnya sih tidak masalah ya, tapi ini makin parah. Bahkan sakitnya
luar biasa (dilihat dari kondisi Anda saat itu). Obat yang didapat juga
Cataflam lagi, padahal kami sudah katakana kalau obat itu sudah tidak lagi
membantu.
Percakapan Anda (A) dengan Dokter Gigi (D) itu:
A: Apa harus diminum obatnya?.
D: Ya, sekarang sakit ga?
A: Kalau dirapatkan mulutnya sih
dok.
D: Itu bukan sakit, itu memang
gusinya bengkak.
A: Yang bolong ada berapa sih
dok?
D: Yaa….yang saya kerjain cuma
satu, bolongnya berapa, saya kurang tau
WHATT……………..Rasanya kepengen
dicomot mulutnya deh saat itu. Diminta konsul lagi Sabtu berikutnya. Ya…kami
akan datang tapi maaf ya Dok, saya pindah dokter aja.
Kemudian sebagai langkah bantuan
selama satu minggu ini, akhirnya saya teringat tips-tips herbal dari Bos saya dulu kalau
sakit gigi bisa dengan Bawang Putih, dari hasil google saya tau bagaimana
caranya menggunakan Bawang Putih sebagai obat sakit gigi:
- - Bawang Putih dicincang kasar
- - Ditaruh dibagian gigi yang sakit
- - Diamkan selama 10 – 15 menit
- - Setelahnya kumur-kumur dengan air hangat.
Treatment ini dilakukan setiap
kali terasa sakit. Dan meeting ke KL kemarin pun saya bekali dengan Bawang
Putih. Gak papa deh yah agak-agak mengganggu penciuman orang sekitar, daripada
menderita sendirian. Sakitnya Alhamdulillah tidak sering datang dan cukup
menyelamatkan Anda selama meeting di KL kemarin sampai dengan hari ini.
Manfaat Bawang Putih sebagai obat sakit gigi bisa dilihat pada artikel
ini
Dan si Bawang Putih terbukti lebih ampun daripada obat
yang sebelumnya diminum. Herbal
tetap yang paling juara daripada obat-obatan itu ternyata.
Dan pokoknya enggak mau kembali ke dokter itu lagi, mungkin memang Anda lebih cocok ditangani oleh Dokter Gigi Laki-laki ya?. Entahlah....