Doa Ramadan

 "Apa yang harus saya lakukan?."

Nah loh....diusia segini masih belum tau apa yang harus dilakukan Jreng...jreng....parah kan?. Tujuan sih sebenernya ada yaitu satu "Produktif", tapi dengan cara apa sejauh ini masih dengan cara bekerja kantoran. Dengan alasan memenuhi kebutuhan materi saya ambil jalan untuk bekerja dan membangun karir. Ya...suatu malam saya pernah berkata pada yankuw kalo "sekarang giliran saya membangun karir". Reaksi yankuw adalah "kenapa harus dan disuruh siapa?". Itu kemudian membuat saya berpikir.....disuruh siapa ya, dan kenapa harus?. Nah....ribet kan bacanya.....^_^.

Terus terang beberapa bulan terakhir apalagi setelah selesai masa menyusui saya agak tenggelam dalam pekerjaan. Fiuuhh....it's feel so bored and a long journey. Tapi alhamdulillah sekarang saya sudah sadar (mudah-mudahan ga labil lagi). Doa atau impian bagi saya sama-sama mengandung arti doa dan harapan. Di Ramadan kali ini saya diingatkan kembali dengan cita-cita dan tujuan saya setelah saya menikah, bahkan impian itu adalah impian dari sebelum menikah dan punya anak. Dan kini, ketika saya diberikan pekerjaan yang mungkin sudah nyaman bahkan hampir menghabiskan waktu saya bersama Naeema, sempat melupakan tujuan itu. Permasalahan diantara kami (baca: komunikasi) kemarin itu telah membuat saya introspeksi diri. Memohon kepada Nya untuk selalu diberikan sesuatu pekerjaan yang memang terbaik untuk Kami (Saya, Yankuw dan Naeema). Semakin hari pun semakin ditegaskan dengan impian-impian itu. Impian-impian menuju tetap produktif namun tetap bisa mengiringi tumbuh kembang si nona cantik (baca:Naeema).

gambar diambil disini

Menyusun strategi untuk tahun depan, semoga impian itu bisa segera saya wujudkan. Apalagi insyaallah akan ada kabar baik bonus tahun ini akan lumayan. Niatnya sih mau dijadikan modal usaha.

"Mau ngapain sih memangnya??."

Saya berniat mau menghidupkan kembali home industry jilbab punya Mimi (Neneknya yankuw). Mesin bordir, mesin jahit, dan mesin neci masih ada. Hanya gak ada yang jalanin karena memang sudah tidak ada produksi lagi.

"Memang bisa berwirausaha?"

Nah itu dia yang sedang di analisa sekarang, bisa gak sih saya. Saya sendiri masih takut-takut majunya. Mau buat yang seperti apa....dan kaya gimana pangsa pasarnya. Lagipula sekarang bisnis jilbab udah mewabah dimana-mana. Ngapain harus produksi kalo di tanah abang aja banyak koq. Tapi kan kalo mikirin itu terus ya gak jalan-jalan. Kalau Yankuw sering bilang, kalahkan rasa takutmu. Kalau Ippho Santosa bilang, kalo usaha gagal ya coba lagi....dan perbaiki kesalahan.

Mau buat kecil-kecil dulu aja, mulai dari jahit sendiri. Walaupun ga bisa jahit, tapi saya mau belajar. Dan Allah itu kan maha mendengar semua niat baik umatnya. Kalau tidak sekarang dibuat pintar maka pada waktunya akan dibuat pintar. Semua itu proses dan tidak ada sesuatu yang instant. Ya kan??

Sementara usaha ini masih dirintis, saya mau kembali ngasong lagi. Bukan ngasong dijalanan itu ya. Ngasong itu bahasa saya untuk freelance sebagai tester di konsultant. Waktu lebih fleksible dan Naeema bisa tetap kepegang. Saya mau menemani dia belajar....menemani dia saat dia pertama kali sekolah. Menemaninya main, menunggu suamiku pulang dirumah, sementara dia bekerja saya bekerja dari rumah. Oohh...itu suatu impian saya terbesaar. Saya tidak pernah mimpi punya jabatan....jadi orang sibuk dengan kegiatan dari satu meeting ke meeting yang lain. Saya hanya wanita biasa yang punya impian bisa punya pekerjaan yang menghasilkan yang bisa saya lakukan dari rumah. Dan bisa tetap berkegiatan dengan Socmed serta organisasi dan perkumpulan yang lainnya. Sambil bisa tetap konsetrasi dengan Naeema.

Dan impian lainnya adalah saya kepengen banget tuh ngajar di Sekolah islam ini. Saya suka pola mengajarnya. Selain memang saya memang tertarik dengan psikologi anak.

Biasa banget kan impiannya. Tapi insyaallah Impian ini mengantarkan saya menjadi seseorang yang lebih mulia.amin amin amin. Doakan saya ya....semoga doa ramadan ini bisa menjadi kenyataan suatu hari nanti. Amin amin amin.

Labels: