Impian vs Menjahit

Rasanya akhir-akhir ini hasrat terpendam buat belajar jahit kembali merajalela di pikiran ku. Kini semakin terbuka lebar dengan peluang bisnis dan ide-ide usaha. Suatu peluang yang sangat luar biasa. Nenek dari suamiku kebetulan pernah punya usaha home industry jilbab-jilbab syar'I atau yang panjang itu loh. Bahkan sampai sukses membawa beliau menjadi Hajjah beberapa tahun yang lalu. Hanya sekarang bisnis itu sudah ga jalan lagi. Permasalahannya adalah tidak ada regenerasi usaha dan semakin tua nya mimih (panggilan nenek suami ku, panggilan khas cirebonan).

Ditambah ibu mertua juga sekarang sedang melancarkan keahliannya menjahit dengan kadang menjahit banyak bbahan-bahan sisa yang masih on stock punya mimih dijait menjadi jilbab dengan pola yang sudah ada. Dari situ hasrat saya semakin menjadi. Khayalan bisa menjahit sendiri baju-baju Naeema, dress-dress sederhana buatan sendiri yang bisa dipake sendiri atau mungkin dijual lagi.

Bahkan saking ngayal tingkat tingginya, saya bahkan pernah dibonceng dalam perjalanan saua ke stasiun, tiba-tiba bayangan akan khayalan masa depan pun terlintas dalam benak. Secara tiba-tiba aja, atau mungkin اَللّه telah memberi ku petunjuk ya.....Allahualam. Yang pasti aku semakin berniat untuk belajar jahit.
Sekarang lagi nyari-nyari tempat kursus yang sesuai budget dan fleksible waktunya. Membayangkan bisa jait, meneruskan home industry dan sambil bisa nemenin Naeema ketika dia sudah sekolah nanti, sunggu membuat saya terharu dan merajuk pada اَللّه, semoga اَللّه kelak melancarkan niat ku. امین امین امین.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT