Demotivasi


Sebagai karyawan atau pekerja atau bahkan mungkin pengusaha pasti kita pernah atau bahkan sering mengalami yang namanya kehilangan motivasi atau bahasa psikologi nya DEMOTIVASI. Demotivasi ini bisa timbul karena adanya kebosanan akan rutinitas pekerjaan yang kita lakukan setiap hari, atau bisa disebabkan karena kelelahan fisik. Rasanya itu wajar ya......

Saat ini saya mulai mengalami yang namanya demotivasi, setelah 1,5 tahun bekerja di perusahaan ini. Entah mengapa, sekarang-sekarang ini saya sedang tidak bisa mengambil hal-hal positif yang biasa saya ambil disini. Tuntutan yang terlalu banyak, keputusan atasan yang saya merasa menutup mata dari keadaan saat ini(dalam hal ini menyangkut salary) dan juga tidak adanya apresiasi dari atasan atas kinerja selama ini. Walaupun secara benefit (asuransi dan tunjangan lainnya) disini masih lumayan, namun dari segi salary sungguh-sungguh amat disayangkan sekali. BIar dibilang PMA tapi secara standar masih lokal. Sorry to say tapi memang begitu. Dan yang saya bingung, beliau terasa tidak memakai pertimbangan apapun (baik itu pengalaman ataukah pendidikan seseorang) bukan hanya dengan saya tapi juga beberapa orang yang saya rasa mereka memiliki nilai jual yang bagus. Hal ini juga menghambat dalam pekerjaan saya dalam me-rekrut orang (tenaga kerja). Ya.....bisa dibilang saya adalah seorang rekruter, yang apalagi kerjanya kalo engga nyari orang yang kadang penghambat terbesar saya dalam mencari kandidat adalah range salary yang kami punya. Kemudian yang membuat saya kesel kadang-kadang adalah tidak konsisten nya atasan saya dalam menentukan kebijakan. Kadang A tidak boleh Kadang boleh, begitu terus seakan-akan menjadi tidak punya prinsip divisi kami.

Yang membuat saya kesel sekarang, saat ini saat saya membuat postingan ini adalah menyepelekannya pekerjaan saya, padahal beliau sendiri suka tidak mau diajak terlibat, diajak sharing sih iya tapi dikasih alternatif solusi atau bahkan membantu memediasi aduh....jauh banget ya. Malah kadang saya yang harus turun tangan dari masalah yang beliau timbulkan.

Saya rasa gak berlebihan dari yang semula expectasi saya besar disini bahwa saya bisa belajar banyak dari sini walaupun dengan salary yang ya alhamdulillah cukup buat ongkos, tapi kini tidak lagi begitu. Ya....saya merasa kurang maksimal dalam bekerja, karena rewardnya juga kurang. Manusiawi kan kalo kita bekerja itu untuk mencari atau mencukupi kebutuhan financial. Tapi kalau begini hanya diminta lebih tanpa dipikirkan rewardnya (baik materi maupun ilmunya) rasanya koq  jadi demotivasi ya. Katakan saja saya ga iklas. Tapi saya bekerja memang untuk aktualisasi diri (secara ilmu dan juga pengalaman) tapi juga untuk membantu perekonomian keluarga, wajarkan???

Kalau begini jadi kepikiran untuk ngasong-ngasong lagi deh. Alias freelance di konsultant, lebih mendekati ilmu dan sambil memperluas relationship. Siapa tau ada rejeki untuk ambil S2 kan??. Doakan saya yaaa.......Waktu bersama Naeema lebih banyak hasilnya akhir (alias make moneynya) juga bisa dibilang sama aja (tapi bedanya disini harus pergi pagi pulang malam).

Bismillah, walaupun demikian pasti ada positif nya yang bisa aku ambil dari perusahaan ini.

Labels: ,